Selasa, 03 Desember 2013

ADAPTASI REMAJA DI SEKOLAH BARU

Adaptasi, Kunci Memasuki Lingkungan Baru

Suasana baru, semangat baru! Itulah slogan yang perlu kita patrikan tiap memasuki suatu lingkungan yang baru. Sifat dasar manusia yang mudah bosan terhadap hal-hal yang lama, mendorongnya untuk menyenangi hal-hall-hal yang baru dan berbeda dari sebelumnya. Lingkungan yang baru merupakan suatu tantangan yang harus ditaklukkan.
Ada pula sekumpulan orang yang mempunyai slogan ‘suasana baru, masalah baru’. Memasuki lingkungan yang baru merupakan sebuah boomerang bagi mereka. Pikiran-pikiran negatif tentang berbagai masalah yang akan timbul telah memenuhi angan-angan bahkan sebelum mereka mengetahui lingkungan baru yang akan mereka masuki.
Adaptasi. Sebenarnya itulah kunci ketika kita memasuki lingkungan yang baru. Bagi Sahabat-Sahabat BuKa yang telah lulus dari bangku SMA/SMK/sederajat dan berhasil masuk perguruan tinggi sebeken UNS dan masuk prodi BK (congratulation!), lingkungan kampus (kuliah) tentunya merupakan hal yang baru. Setidaknya ada tiga macam adaptasi yang perlu Sahabat BuKa lakukan, yaitu adaptasi akademik, adaptasi kultur, dan adaptasi sosial.


Adaptasi akademik ini berupa adaptasi terhadap kurikulum, Sistem Kredit Semester (SKS), sistem perkuliahan, berbagai mata kuliah, cara mengajar dosen, yang tentunya belum ditemui ketika masih berada di tingkat SMA/SMK/sederajat. Bagi Sahabat BuKa yang bukan berasal dari daerah Solo dan sekitarnya atau mungkin malah berasal dari luar Jawa, adaptasi kultur perlu juga dilakukan. Misalnya, tentang bahasa keseharian, adat-istiadat, norma-norma masyarakat, khususnya yang berlaku di kota Solo perlu diketahui agar dapat beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Sedangkan adaptasi sosial diperlukan ketika kita bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain, yaitu dosen, teman seangkatan, kakak tingkat, dan masyarakat pada umumnya.
Di lingkungan kampus, kita akan menemukan teman dari berbagai daerah yang membawa corak khas perilaku tersendiri. Gaya bahasa dan berbicara mereka mungkin terkadang asing bagi kita, namun bukankah indahnya kehidupan terletak pada perbedaan? Pelangi menjadi indah karena perpaduan apik dari berbagai warna, bukan hanya karena merahnya saja atau karena warna hijaunya saja. Yang penting Sahabat, sikap toleransi, saling pengertian, dan saling menghargai harus kita pegang dalam menghadapi perbedaan.
Adaptasi memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun tidak pula mustahil untuk ditunaikan. Lingkungan baru bukanlah momok yang menakutkan apabila disikapi secara tepat dan bijak, sebab justru dari hal-hal yang baru itulah kita akan berkembang dengan mempelajari sesuatu yang baru.
Adaptasi tidak serta merta dapat kita lakukan dalam waktu sehari dua hari saja, melainkan butuh waktu dari hari ke hari agar kita bisa lebih baik dalam melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan di mana kita berada. Dengan kata lain, semua ini adalah mengenai proses bukan hanya hasil. Jangan hanya terpaku untuk menjadi baik, diterima, dan berada pada posisi yang kau harapkan dalam lingkunganmu, melainkan berusahalah sekerasnya agar kau bisa memahami lingkungan itu, menerimanya secara wajar, dan dapat menyatu bersamanya, bukan demi orang lain, tetapi demi dirimu sendiri. Demi masa depanmu di sini.
Apabila masing-masing kita dapat menunaikan ‘amanah’ beradaptasi dalam lingkungan BK sebagai sebuah keluarga dengan baik maka alangkah indahnya. Kuliah nikmat, belajar semangat, suntuk tak lagi jadi sebab. Kampus benar-benar bisa menjadi rumah kedua bagi kita, para mahasiswanya karena di sini pun kita merasa punya keluarga, terlebih bagi para mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang tidak intens bertemu dengan keluarga aslinya.
Jadi, mari kita hiasi pikiran kita dengan cita positif dan semangat baru di hati kita dalam memulai perjuangan di semester ini dan selanjutnya sehingga dapat menggoreskan tinta prestasi yang setinggi-tingginya.BK Jaya! 

Oleh: Afrelya, Sekar Restika & Alim Fatimah (Buletin BK edisi 3/Juli 2011)

Senin, 18 November 2013

DAMPAK KENAKALAN REMAJA

Dampak Kenakalan Remaja


BAB  I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Masalah sosial adalah kejadian yang ada pada masyarakat namun yang kehadirannya tidak diinginkan oleh masyarakat karna tidak sesuai dengan nilai yang ada dalam masyarakat.Masalah yang tergolong masalah sosial adalah masalah yang berhubungan dengan terjadinya benturan antarinstitusi,rendahnya pengawasan sosial, atau kegagalan menggunakan kaidah-kaidah teknologi yang tepat.
Masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita adalah kenakalan  remaja.Timbulnya macam-macam kenakalan-kenakalan dan penyimpangan yang dilakukan oleh remaja yang pada dasarnya bersumber dari gejolak jiwa yang tak terkendali Karena ketidak tahuan kita.
Remaja sebagai manusia yang tumbuh,perlu pengalaman-pengalaman baru dalam upayanya menggapai masa depannya sehingga nampaklah ulah remaja yang aneh,membuat kita was-was,terkejut bercampur heran,membingunkan,kagum dan sebagainya.Apa sebab mereka melakukan hal seperti itu?
Dimasa sekarang ini,banyak orang tua yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjalankan tugas dan kewajiban diluar rumah.Hal itu menyebabkan perhatian orang tuanya hanya beberapa jam setiap harinya.Anak-anak hanya dicukupi kebutuhan materinya saja,sedang kebutuhan-kebutuhan kasih sayang orang tua sangat kurang.Anak-anak hanya bergaul dengan pembantu rumah tangga  yang kurang pendidikannya.
Seringkali anak-anak sekolah dijadikan sasaran oleh orang-orang tertentu untuk mencari keuntungan pribadi dengan menawarkan berbagai produk yang menyesatkan,seperti buku bacaan yang tidak mendidik,bahkan narkoba.Pada keluarga golongan ekonomi lemah,kenakalan remaja lebih disebabkan karena kesulitan ekonomi,kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat,seta lingkungan pergaulan yang kurang baik.
B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat didefinisikan,yaitu sebagai berikut :
1.      Siapakah remaja itu?
2.      Bagaimana gejolak jiwa remaja terhadap pergaulan muda-mudi?
3.      Apakah kenakalan remaja itu?
4.      Apa yang menyebab kenakalan remaja itu?
5.      Bagaimana contoh perilaku menyimpang oleh remaja?
6.      Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?
C.      Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1.      Untuk mengetahui tentang remaja.
2.      Untuk mengetahui gejolak jiwa remaja terhadap pergaulan muda mudi.
3.      Untuk mengetahui  tentang kenakalan remaja.
4.      Untuk mengetahui Apa yang menyebab kenakalan remaja.
5.      Untuk mengetahui contoh perilaku menyimpang oleh remaja.
6.      Untuk mengatahui cara mengatasi kenakalan remaja
D.     Manfaat
Manfaat dari makalah kami :
1.      Agar kami bisa mengetahui tentang remaja.
2.      Agar kami bisa mengetahui gejolak jiwa remaja terhadap pergaulan muda mudi.
3.      Mengetahui  tentang kenakalan remaja.
4.      Mengetahui Apa yang menyebab kenakalan remaja.
5.      Mengetahui contoh perilaku menyimpang oleh remaja.
6.      Mengatahui cara mengatasi kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Remaja
Banyak yang mengidentikkan remaja dengan bermacam-macam sebutan,yang suka menentan,mudah tersinggung,kebut-kebutan dan sebutan lain yang menggambarkan tingkah laku remaja.Jika digolongkan menurut masa,maka remaja ini masuk dalam masa “setengah jadi”.Artinya,remaja bukanlah kanak-kanak bukan juga tergolong remaja dewasa.Bila dilihat dari segi umur memang tidak berada ditengah dari usia manusia rata-rata,bahkan berada dibawahnya.
B.      Gejolak jiwa remaja
a.      Ingin bebas
Setiap remaja yang normal,menginginkan kehidupannya berjalan dengan baik sesuai dengan kehendak-kehendaknya.Keinginan dapat terpenuhi dengan baik tampa hambatan,menikmati keindahan alam sepuas-sepuasnya,bergaul tampa dibatasi oleh norma,dan tampa tekanan dari orang tua ataupun orang lain yang mengurangi kebebasan gerak mereka merupakan gejolak yang diharapkan oleh sekian banyak remaja.Namun ada remaja yang rela kebebasan bergaulnya dibatasi atau masalah lain yang prinsip sifatnya mau melepaskan dan membatasi diri,tetapi remaja lain cukup apa yang dikatakan oleh orang tua merupakan sesuatu yang baik baginya.
Dunia luar juga merupakan tujuan dari perhatiannya.Dia meninggalkan alam dongeng untuk mulai berfikir tentang hal-hal yang nyata,mengenal,berbuat atau bekerja.Inilah salah satunya yang melatarbelakangi kenapa remaja sering berada diluar rumah,kesana kemari tanpa tujuan yang pasti.Menjelajahi jalanan,meninjau daerah satu kedaerah yang lain meskipun mereka bukan pejabat , nongkrong  diplaza-plaza hanya untuk ” mencuci mata ” katanya atau ditempat-tempat permainan yang dianggap menarik dan baru adalah obyek melahirkan kangen untuk senantiasa doyan kesana.
Adapun faktor yang merupakan gejolak jiwa dimana remaja ingin bebas,antara lain :
1.      Merasa dirinya telah dewasa
2.      Rasa tak mau mengalah dan menganggap dirinya benar
b.      Ingin kepuasan saat itu juga
Kita semua  merasakan kegelisahan tentang masa depan.Apakah pekerjaan yang layak, makanan yang cukup, suami / istri yang kita inginkan,mampukah menyekolahkan anak sampai keperguruan tinggi?.Dan masih banyak pertanyaan tentang masa depan yang tidak jelas.Masa depan ini dirasakan samar-samar oleh remaja.Sungguh menggelisahkan.Ibarat baying baying tidak karuan.Bagi banyak
remaja,masa depan adalah hutan yang gelap disitu banyak peristiwa yang aneh-aneh bahkan sangat menakutkan.Remaja mempunyai banyak idealisme ,angan-angan, atau keinginan yang hendak diwujudkan dimasa depan.Namun, sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan yang memadai untuk mewujudkan semua itu.Sering kali angan-angan dan keinginannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuannya.
C.      Pengertian Kenakalan Remaja
                        Istilah kenakalan remaja merupakan penggunaan lain dari istilah kenakalan anak sebagai terjemahan dari juvenile delinquency. Menurut Drs. B. Simanjuntak, SH pengertian juvenile delinquency ialah apabila perbuatan-perbuatan tersebut bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat dimana ia hidup.
Masalah delinkwensi anak-anak atau remaja ternyata banyak menarik perhatian beberapa ahli ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan anak-anak atau remaja. Soerjono Soekanto menguraikan secara singkat sebagai berikut:
Delikwensi anak-anak yang terkenal adalah masalah ‘cross boy’ dan ‘cross girl‘ yang tergabung dalam satu ikatan atau organisasi formil atau semi formil dan yang mempunyai tingkah laku yang kurang atau tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya.
D.     Faktor-faktor  Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor internal:
1.      Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2.      Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1.      Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2.      Teman sebaya yang kurang baik
3.      Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
E.      Contoh perilaku menyimpang oleh remaja
Adapun perilaku meyimpang yang biasa dilakukan oleh remaja adalah :
1.      Hubungan seksual di luar nikah.
Hubungan seksual di luar nikah tidak dibenarkan oleh norma sosial dan norma agama.Hubungan seksual hanya di benarkan apabila seseorang sudah resmi menikah.Hubungan seksual diluar nikah merupaka tindakan menyimpang dan ditentang oleh masyarakat.Jenis hubungan seksual diluar nikah adalah pelacuran,pemerkosaan,dan kumpul kebo.Hubungan seksual diluar pernikahan dalam masyarakat Indonesia dianggap melanggar norma dan moral.Dan hukum adat di beberapa daerah,apabila terjadi pelanggaran semacam itu akan mendapat hukuman.Dalam agama Islam disebut zina .yang mendapat hukuman berat. Menurut agama Kristen katolik ini merupakan dosa besar. Pelakunya dianggap telah menodai keluarga dam masyarakat di lingkungannya. Wanita yang telah melakukan hubungan seksual di luar nikah, umumnya merasa was-was dan ketakutan menghadapi masa depannya.
2.      Minum-minuman keras
Minuman – minuman keras yang memabukkan akan membuat akal manusia tercemar dan hilang kesadarannya.Yang termasuk jenis minuman keras ialah anggur, whisky, brendy, Malaga, dan lain sebagainya.Selain jenis minuman yang sifatnya cair, ada juga yang padat, seperti candu, ganja, morfin.Apabila seseorang sudah kecanduan minum-minuman keras maka akalnya akan rusak.Sedangkan kedudukan akal adalah untuk membedakan antara manusia dan binatang.Orang yang mabuk cenderung tidak dapat mengendalikan diri sendiri.Orang-orang tersebut sering menimbulkan keributan ,keonaran ,pencurian , pemerkosaan, dan pembunuhan.Pengedar minuman keras dianggap melanggar norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat.Mereka akan dikenakan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
3.      Penyalahgunaan narkotika
Narkotika menurut farmakologis media adalah obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri, yang berasal dari daerah viscea dan dapat menimbulkan efek stupor ( bengong,masih sadar tetapi masih harus digertak ).
Menurut Undang-undang Nomor 9 tahun 1967,narkotika adalah obat atau bahan yang tergolong dalam pengertian di atas yang berasal dari tanaman kokain dan tanaman ganja. Penyalahgunaan narkotika ialah penggunaan narkotika  tampa izin dengan tujuan untuk memperoleh kenikmatan.Penggunaan narkotika dianggap sah apabila digunakan untuk kepentingan yang positif,misalnya untuk membius pasien yang akan di operasi dan dipergunakan dilabotarium. Penggunaan jenis obat bius  di atur dengan norma-norma yang jelas. Apabila penggunaan narkotika  tidak sesuai dengan norma-norma dengan tujuan negatif,tindakan itu termasuk penyimpangan.
4.      Perkelahian antar pelajar
Perkelahian antar remaja termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar, sebagai akibat kompleksnya kehidupan kota.Perkelahian pelajar termasuk perilaku menyimpang, karena bertentangan dengan norma-norma atau nilai-nilai masyarakat.Perkelahian pelajar berkaitan dengan krisis moral karena tindakannya berlawanan dengan norma agama atau sosial.Tujuan  perkelahian bukan untuk mencapai nilai yang positif, melainkan hanya untuk membalas dendam atau pamer kekuatan.Biasanya pelajar yang berbuat demikian tidak memikirkan risiko perbuatannya.Perkelahian yang semakin meluas dapat berakibat fatal, baik bagi pelakunya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Penyebab perkelahian pada umumnya terletak pada usia mereka yang masih remaja.
F.       Akibat Kenakalan Remaja
Adapun akibat yang ditimbulkan dari kenakalan remaja yaitu:
1.      Berdosa kepada Allah SWT.
2.      Membuat malu kedua orang tua serta keluarga
3.      Dikucilkan dari keluarga, teman, dan masyarakat
4.      Hidup tidak tenang karna dibayang-bayangi akan dosa
5.      Hamil diluar nikah
6.      Kecanduan narkotika
7.      Ikut-ikutan dengan budaya barat
G.     Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:
1.      Mendekatkan diri kepada Allah swt.
2.      Kembali kepada Al-Qur’an dan As Sunnah.
3.      Bertobat dengan sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.
4.      Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
5.      Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
6.      Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
7.      Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb.
      Segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan rahmat kepada kita semua,tak lupa pula salawat serta salam kita kirimkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.Nabi yang membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam terang menderang.
      Ucapkan puji dan syukur senangtiasa kami karna atas limpahan rahmatnya sehingga makalah kami dapat selesai dengan tepat waktu.Tak lupa pula ucapan maaf karna didalam makalah kami ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Akhirul kalam
Wassalamualaikum Wr.Wb.
                                                                                                      Penyusun
                 
                                                                                                      Kelompok V
BAB  III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Banyak yang mengidentikkan remaja dengan bermacam-macam sebutan,yang suka menentan,mudah tersinggung,kebut-kebutan dan sebutan lain yang menggambarkan tingkah laku remaja.Jika digolongkan menurut masa,maka remaja ini masuk dalam masa “setengah jadi”
Sebab-sebab timbulnya kenakalan remaja adalah lingkungan keluarga dan lingkungan pergulan yang tidak baik.Kenakalan remaja diwujudkan melalui organisasi semi-formal(geng).Mereka umumnya cenderung melakukan hal-hal yang tidak disukai masyarakat.Secara sosiologis, sebab-sebab kenakalan remaja dapat dilihat dari :
a.      Nilai-nilai yang kurang ditanamkan kepada anak-anak.
b.      Terpengaruh adanya organisasi nonformal atau kelompok subkebudayaan yang berperilaku menyimpang.
c.       Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan yang disesuaikan dengan nilai baru.
Menghadapi remaja memang bukan pekerjaan mudah. Untuk memenuhi jiwa remaja dan mencari solusi yang tepat bagi permasalahan, maka penting bagi kita memahami remaja dan perkembangannya, yaitu konsep diri, emosi, motip sosial, moral dan religinya.
B.      Saran
1.      Pemerintah harus turun tangan menanggulangi perilaku tersebut dengan memperbanyak sosialisasi dari akibat kenakalan remaja tersebut dengan meminimalisir dampak resiko yang dapat ditimbulkan akibat dari kenakalan remaja.
2.      Tanamkan kesabaran dalam diri kita setiap ada masalah yang menimpah
3.      Jangan mendekati hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
4.      Sering-seringlah berusaha dan berdoa dalam mencapai cita-cita.
DAFTAR PUSTAKA
«  Contoh karya tulis,Problematika terhadap perilaku muda-mudi
«  Internet.com
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb.
      Segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan rahmat kepada kita semua,tak lupa pula salawat serta salam kita kirimkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.Nabi yang membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam terang menderang.
      Ucapkan puji dan syukur senangtiasa kami karna atas limpahan rahmatnya sehingga makalah kami dapat selesai dengan tepat waktu.Tak lupa pula ucapan maaf karna didalam makalah kami ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Akhirul kalam
Wassalamualaikum Wr.Wb.
                                                                                                      Penyusun
                 
                                                                                                      Kelompok III
MAKALAH A

Sabtu, 16 November 2013

PUISI CINTA TERINDAH KHALIL GIBRAN

 
 


Puisi Cinta Khalil Gibran yang sangat menyentuh hati yang berisikan puisi cinta romantis. Buat sobat yang suka dengan puisi cinta khalil gibran atau punya cita cita jadi bujangga berikut adalah Puisi Cinta yang di tulis oleh Khalil Gibran yang silahkan disimak semoga bermanfaat buat sobat

Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku, Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya, dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Puisi Cinta Kahlil Gibran


Nyanyian Sukma

Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;
sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku,

Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku

Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.

Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahsia mawar layu.
Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesedaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakah Yang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?








 Aku Bicara Perihal Cinta


Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.

Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Khalil Gibran