Minggu, 06 Oktober 2013

yang muda, yang berkarya

       Ada ungkapan bahwa " bangsa yang maju adalah bangsa yang tahu benar, bagaimana mendidik generasi mudanya dengan benar ". mengapa demikian ? Karena di tangan dan pundak generasi muda penerus itulah nasib suatu bangsa akan diserahkan dikemudian hari. Ya, ungkapan itu memang benar adanya.Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasnya usia maupun perananya sering kali tidak terlalu jelas. Puberts yang dulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata sekarang sudah tidak valid lagi dijadikan sebagai patokan atau tolok ukur untuk pengkategorian remaja, sebab usia pubertas yang dulu terjadi pada akhir usia belasan ( 15-18 ) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja suadah ( atau sedang ) mengalami pubertas, namun tidak berarti ia sudah dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda denagn balita yang perkembanganya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembanganya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
       Memang banyak perubahan pada diri seorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang di hadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi tersebut.
       Menurut Havighurst, seorang remaja mempunyai tugas-tugas di dalam masa perkembanganya. di antaranya adalah sebagi berikut :

a. Menerima keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Walaupun kedengaranya sederhana dan mudah diucapkan, menerima keadaan fisik diri sendiri sering kali menjadi masalah yang cukup besar bagi remaja. Perasaan tidak puas itu kemudian membuat remaja selalu dilanda perasaan minder sehingga malas untuk bergaul.

b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainya. Usaha untuk mencapai kemandirian emosional bisa membuat remaja melawan keinginan atau bertentangan pendapat dengan orang tua. Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolak dan emosional, pertentangan pendapat inilah yang sering kali membuat remaja menjadi " pemberontak " di rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama apabila orang tua bersikap otoriter, remaja cenderung untuk mencari jalan keluar di luar rumah, yaitu dengan cara bergabung dengan teman-teman sebaya yang senasib.

c. Mencapai suatu hubungan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya. Sehinga, remaja akan mampu bergul secara baik dengan kedua jenis kelamin, laki0laki maupun perempuan. Kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan ini juga dipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang dialami seorang remaja dengan oarag-orang dari kedua jenis kelamin.

d. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab. Idealnya , seseorang tentu diharapkan untuk berpartisipasi demi kebaikan atau perbaikan di lingkungan sosialnya, namun bila hal itu belum bisa dijalankan minimal yang harus dilakukan adalah tidak menjadi beban bagi masyarakat atau lingkungan sosialnya. arena itulah, remaja yang terlibat tawuran sampai menghancurkan fasilitas umum tentu tidak dapat dianggap telah melampaui tugas perkembangan yang satu ini dengan sukses.  

e. Mempersiapkan diri untuk memiliki kaier atau pekerjaan yang mempunyai konsekwensi ekonomi dan finansial. setelah melepaskan diri dari ketergantungan dengan orang tua atau orang dewasa lain, tugas yang menanti remaja adalah melepaskan diri dari ketergantungan finansial mereka.

f. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan membetuk keluarga. Dengan dilaluinya tugas perkembangan yang telah disebutkan tadi yaitu yang berkaita edngan kemampuan untuk bergaul dengan sesama maupun laan jenis, diharapkan pergaulan ini akan dapat membawa ke langkah selanjutnya yaitu untuk memilih pasangan hidup yang sesuai dan mulai mempersiapkan diri untuk membetuk keluarga.

g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. Keberhasilan remaja melaksanakan tugas-tugas perkembangan inin ditandai dengan , misalnya, kesuksesan meredam serta mengendalikan gejolak emosi maupun seksualnya sehingga dapat hidup sesuai dengn norma dan etika yang berlaku. Untuk dapat memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai ini, remaja dapat memiliki role mode atau seseorang yang di jadikan tokoh idola yang tingkah lakunya kemudian diteladani. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar